Senin, 20 April 2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah sakit penyakit sampai sekarang masih menjadi ancaman dimana – mana. Sakit sangat tidak disukai banyak kalangan karena sakit bisa mengganggu semua kegiatan yang dilakukan setiap hari atau rutinitas terganggu. Sakit disaat ingin menyerang seseorang tidak memandang apakah orang tersebut sudah berkeluarga, orang tua, dewasa, kakek – kakek, ataupun anak – anak, bahkan dia seorang bayi yang baru lahir.
Sebenarnya semua orang sudah paham dan mengerti apa itu pennyakit atau apa itu kesehatan, tetapi sering kali orang tersebut tidak mengindahkan hal tersebut.sering kali juga mereka sudah mengetahui berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya bagi tubuh mereka tetapi sering kali juga tidak mengindahkan dan tidak takut terhadap ancaman masalah penyakit.
Banyak sekali contoh yang meyakinkan kita, contohnya bahwa masyarakat tidak takut dan peduli akan masalah kesehatan ataupun masalah sakit penyakit, kadang mereka mereka menganggap sakit penyakit itu adalah salah satu hukuman dari tuhan karena melanggar perintahnya.tetapi asumsi tersebut salah karena masalah hal penyakit itu tergantung pada kita.dan seringkali juga menganggap perilaku mereka setiap hari tidak mengancam jiwa mereka. Salah contohnya adalah masalah kebersihan.
Masalah kebersihan makanan maupun lingkungan dimana kita berada atau tempati sangat berpengaruh bagi tubuh kita sebagai manusia. Sering kali kita senagai manusia melupakan hal tersebut sehingga banyak sekali masalah penyakit yang menyerang kita. Contohnya, bagaimana

tingginya pengaruh lingkungan terhadap penyakit DBD atau DHF tetapi sering kali kita tidak mengindahkan hal tersebut sehingga kita tidak membersihkan lingkungan kita sampai kita diserang penyakit tersebut.
Salah satu contoh yang lainnya adalah masalah penyakit kanker, seperti yang kita baca di artikel yang ada pada rokok “ merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung, inpotensi dan gangguan kehamilan” tetapi sering kali kita sengajakan seperti kita tidak membaca artikel tersebut, sehingga sering kita menjumpai masih banyak sekali oarang yang merokok. Dan sering juga banyak orang katakan itu cuman bohong – bohongan saja. Tetapi menurut penelitian di Amerika penyakit kanker masih menduduki urutan pertama di daerah tersebut dan masalah penyebab utama nya adalah masalah kebiasaan dalam pergaulan yaitu merokok dan minum minuman keras atau miras.
Merokok didalamnya mengandung karsinogenik sehingga dapat menyebabkan penyakit kanker.karsinogenik biasanya perokok menghirupnya melalui asapnya dan masuk melalui hidung hingga masuk sampai alveoli – alveoli yang ada didalam paru – paru, kemudian disitulah akan membentuk sel kanker.
Salah satu penghasil karsinogenik yang sering kita junpai dalam kehidupan sehari – hari dan ini bukan karena faktor pergaulan tetapi karena faktor ekonomi dan sering kali juga kita tidak hiraukan adalah minyak, karena minyak telah kita pakai dalam menggoreng lebih dari dua kali maka menghasilkan yang disebut dengan minyak jelantah.
Setiap hari kalau kita bepergian khususnya ke arah Purwokerto kita banyak temui banyak sekali penjual gorengan disekitar jalan utama, misalnya penjual mendoan, ayam goreng, dan lain – lain. Macam – macam gorengan tersebut akan dijual dalam keadaan masih panas di karenakan penjual tersebut akan mengoreng jika adan pesanan. Dari penggorengan pertama tentulah mengisihkan minyak sisa yang biasanya orng menyebutnya minyak jelatah minyak itu akan dipakai terus menerus dalam pengorenggan berikutnya dan tidak ada batas waktu yang tidak pasti, dan sering juga kita temui minyak tersebut sudah berubah warna menjadi hitam. Coba Anda bayangkan jika minyak goreng yang warnanya begitu jernih bisa berubah warna hingga sampai berwarna hitam?
Perubahan tersebut disebabkan karena pemanasan dalam penggorengan tersebut terlalu tinggi dan dilakukan berulang – ulang kali atau lebih dari dua kali. Perubahan minyak tersebut juga disebabkan karena terikatnya zat radikal bebas dan zat – zat lain seperti O2, H2O,akan menyebabkan terbentuknya karzinogenik yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Meskipun banyak orang sudah mengetahui tentang hal tersebut tetapi masalah ekonomi sehingga sampai sekarang masyarakat tidak menghiraukan hal tersebut. Nyatanya sampai sekarang masih banyak masyarakat yang menggunakan minyak jelantah untuk menggoreng walaupun minyak jelantah tersebut sudah burubah warna menjadi hitam, dan sampai sekarang ini hal ini sudah terjangkit sampai kepedesaan sehingga masih banyak ibu rumah tangga yang kita temukan menggoreng memakai minyak jelantah.
Hal ini terbukti dari data penderita penyakit kanker berdasarkan World Cancer Report dalam dua dekade mendatang akan terjadi kenaikan kasus kanker, yaitu sebanyak 50 persen. Pada tahun 2000 jumlahnya 10 juta kasus dimana 4,7 juta penderitanya adalah wanita. Tetapi pada tahun 2020 diperkitakan jumlah kasusnya menjadi 15 juta. Pada tahun 1992, di Indonesia, kanker berada di urutan enam sebagai penyakit ganas yang mematikan.
Di Indonesia, sepanjang tahun 1988 – 1994 dari 10 jenis penyakit kanker, kanker serviks paling tinggi kasusnya, mencapai 26.200 kasus. Jenis kanker lainnya setelah kanker serviks adalah kanker payudara, kulit, nasofaring, kelenjar getah bening. ovarium, rektum, tiroid, jaringan lunak, dan kolon. Di Jawa Barat berdasarkan data dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tahun 1987 – 1988 sebanyak 20,09 % penderita kanker merupakan penderita kanker serviks.
Di RSHS jumlah pasien kanker serviks terus meningkat dari tahun ke tahun. Penderita yang berobat mencapai 400 orang per tahunnya. Kanker serviks disebabkan oleh hubungan seksual dini, partner seks lebih dari satu, infeksi virus papiloma humanus (VPH), sosioekonomi rendah, perokok, nutrisi buruk, berpasangan dengan lelaki yang beresiko tinggi, dan terinfeksi HIV.
Hal ini perlu dicegah karena bisa merusak masa depan bangsa karena yang paling banyak mengkonsumsi gorengan adalah para remaja dan anak – anak. Dari situlah penulis ingin menulis tentang suatu tulisan yang berjudul “PEMANFAAT PEMURNIAN MINYAK JELANTAH SEBAGAI PENCEGAHAN AWAL PENYAKIT KANKER ”

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap pokok permasalahan yang dikaji, penulis membatasi dalam beberapa masalah antara lain :
1. Pengertian minyak
2. Penyakit kanker
3. Proses perubahan minyak goreng menjadi minyak jelantah

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maaka penulis akan mengungkapkan beberapa masalah antara lain :
1. Pengaruh minyak jelantah terhadap penyakit kanker
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit kanker
3. Ketidak pedulian masyarakat terhadap penyakit kanker
4. Kurangnya pemahaman tentang penyebab penyakit kanker

D. TUJUAN PENULISAN
© Tujuan umum
Tujuan umum dalam penulisan ini adalah penulis ingin masyarakat bisa mengetahui dengan jelas pengaruh minyak jelantah terhadap penyakit kanker
© Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan ini adalah :
1. Masyarakat bisa mencegah penyakit kanker dengan cara mengkonsumsi kembali minyak jelantah tanpa efek samping.
2. Masyarakat memakai kembali minyak jelantah untuk mengoreng
3. Masyarakat menghemat pengeluaran dalam pembelian minyak goreng baru dalam kebutuhan sehari – hari.

E. MANFAAT PENULISAN
Adapun mamfaat dari penulisan ini adalah masyarakat bisa mengetahui tentang pengaruh minyak jelantah terhadap penyakit kanker dan bagaimana pencegahannya supaya masyakat bisa mengkonsumsi kambali minyak jelantah tanpa ada efek samping






F. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I meliputi : Latar belakang, tujuan penulisan dan mamfaat penulisan, perumusan dan identifikasi masalah, serta sistematika penulisan. Pada bab II tinjauan pustaka dan landasan teori yang berisi kajian atau teori – teori yang mendukung munculnya ide kreatif yang saya kemukakan dalam penulisan ini.
Metode yang dikemukakan dalam bab III yang meliputi waktu penulisan, cara pendekatan dalam penulisan, sasaran penulisan, sumber data penulisan, dan hingga pada tahapan penulisan.
Pada bab IV akan membahas tentang uraian hasil kajian yang pada bab ini juga penulis akan mengemukakan ide ataupun narasi yang akan membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selanjutnya bab terakhir atau bab V akan berisi kesimpulan dan saran yan ditarik penulis dalam mengembangkan ide kreatif yang ditulisnya, dan akhirnya penulis ini akan melampirkan daftar pustaka dan biodata penulis.











BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGER TIAN MINYAK
Minyak adalah zat cair berlemak, biasanya kental, dan tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol serta tidak mudah terbakar tergantung pada asalnya,(KBBI, 2005). Minyak jelantah adalah minyak hasil pengorengan yang telah dipakai lebih dari dua kali.
Minyak berasal dari berbagai macam sumber yaitu :
Ø Minyak nabati
Ø Minyak hewani
Ø Minyak bumi
1. Minyak nabati
Minyak nabati adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuh – tumbuhan, contohnya: kacang – kacangan, kelapa, kelapa sawit,kemiri, dan lain – lain.
2. Minyak hewani
Minyak hewani adalah minyak yang dihasilkan oleh lemak yang ada pada hewan. Contohnya : lemak kambing, lemak sapi, lemak ayam, dan lain – lain.
3. Minyak bumi
Minyak bumi adalah miyak yang dihasilkan dari dalam bumi atau dari hasil tambang.
Contohnya : minyak tanah, bensin, solar, gas, avtur dan lain – lain.


B. PENYAKIT KANKER
1. Pengertian
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel – sel abnormal yang cenderung mengimflasi jaringan disekitarnya dan menyebar ketempat – tempat yang jauh, ( Elizabeth, 2000 :96).
Menurut (Elizabeth, 2007:97) kanker dikategorikan sebagai tumor yang di identifikasikan berdasarkan jaringan asal, tempat mereka tumbuh, dan diberi akhiran “ OMA “dan ditambah kedalam nama jaringan untuk mengidentifikasi suatu kanker. Beberapa identifikasi kanker seperti dibawah ini :
Ø Karsinoma
Karsinoma adalah jaringan epitel termasuk kulit, testis, ovarium, kelenjar penghasil mukus, sel penghasil melanin, payudara, selviks, kolon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.
Ø Limfoma
Limfoma adalah kanker jaringan limfe yang mencakup kelenjar limfe, lekteal, limpa, berbagai kelenjar limfe dan pembuluh limfe. Limfoma spesifik antara lain penyakit hodgkin (kelenjar limfe dan limpa) dan limfoma maglinum.
Ø Sarkoma
Sarkoma adalah jaringan ikat, termasuk sel – sel yang ditemukakan di otot dan tulang.
Ø Glioma
Glioma adalah kanker sel – sel glia (penunjang) di susunan saraf pusat.

Ø Karsinoma in situ
Karsinoma in situ adalah istilah yang digunakan untuk memperjelas sel epitel abnormal.

2. Etiologi
Karsinoma pada umumnya disebabkan oleh zat karsinogenik dan masih sampai sekarang jadi penyebab utama. Penyebab lainnya seperti pengaruh paparan industri, komplikasi penyakit lain, pengaruh genetika dan sistem imun,(Hood,1995).
Kebanyakan faktor penyebab keganasan kanker merupakan faktor lingkungan yang bisa dihilangkan, dengan cara merubah gaya hidup masing individu, kelompok, tindakan kolektif masyarakat, peran pemerintah, maupun dengan kesepakan internasional,(Hood, 1995).
Faktor – faktor penyebab lain yang dapat menyebabkan penyakit kanker antara lain :
ü Faktor bahan kimia
ü Bahan fisik
ü Peran hormon
ü Parasat imun
ü Sunatan
ü Genital

3. Faktor resiko
Menurut (Elizabet,2000:100) faktor resiko penyebab penyakit kanker antara lain :


a) Faktor risiko perilaku
Faktor – faktor risiko perilaku anatara lain merokok, terpajar ke berbagai karsinogenik misalnya asbetis atau tar batubara dan makanan yang mengandung lemak dan daging yang diawetkan.
Faktor risiko perilaku lainnya adalah yang berkaitan dengan perilaku seksual. Beberapa bukti menunjukan infeksi oleh virus herpes simpleks tipe 2 yang ditularkan melalui hubungan kelamin dapat menyebabkan risiko kanker. Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan kelamin dapat menyebabkan penyakit kanker hati.
b) Faktor resiko hormonal
Estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi penyakit kanker tertentu, misalkan kanker payudara, dan endometrium. Karena kadar estrogen tinggi pada wanita yang mengalami haid dini maka risiko terbentuknya kanker payudara meningkat pada wanita yang memulai haid dini dan mencapai menopaus lambat, terlambat mengandung atau tidak memeliki anak dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini tampak berkaitan dengan frekuensi daur haid selama hidup.
c) Faktor resiko yang diwariskan
Adanya riwayat keluarga yang mengidap kanker, terutama kanker dari suatu jenis. Adalah faktor risiko terjangkit kanker.




4. Gejala klinis secara umum
Gejala klinis yang sering dan biasanya diperlihatkan oleh penderita penyakit kanker adalah sebagai berikut :
a. Nyeri
Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan saraf dan pembuluh darah disekitarnya. Penekanan pembuluh darah dapat menyebabkan hipoksia jaringan, penimbunan asam laktat, atau kematian sel. Nyeri juga dapat timbul karena sel – sel kanker mengeluarkan ensim – ensim yang secara langsung merusak sel.nyeri terjadi sebagai bagian dari reaksi imun dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh. Bagi banyak pasien kanker, kecemasan dan ketakutan dapat memperparah rasa nyeri.
b. Kakeksia
Kakeksia adalah istilah yang digunakan untuk memperjelas berkurangnya secara umum lemak dan protein seperti yang dijumpai pada penderita kanker. Kakeksia disebabkan oleh berbagai macam hal, terrnasuknya hilangnya nafsu makan, pencernaan yang terganggu, dan peningkatan kecepatan metabolisme sel – sel kanker.
c. Anemia
Anemia terjadi akaibat bermacam – macam sebab dan pada berbagai macam jenis kanker. Hal ini berlaku baik pada kanker yang spesifik mempengaruhi sel ddarah merah dan sel darah putih (leukimia) kanker yang mempengaruhi kanker kronik, misalnya kanker kolorektum atau uterus yang menyebabkan anemia.


d. Kelelahan
Kelelahan biasanya terjadi akibat nutrisi yang buruk, malnutrisi dan gangguan oksigenasi jaringan akibat anemia.

5. Macam – macam penyakit kanker
Penyakit kanker dibagi ataas 10 macam yaitu antara lain :
a. Kanker paru
Kanker paru mengacu pada kanker lapisan epitel saluran pernapasan (karsinoma bronkogenik). Kanker paru dapat timbul dimana saja dibagian paru. Terdapat 4 jenis umum kanker paru :
1) Karsinoma sel skuanosa
Kanker ini jelas berkaitan dengan merokok dan pejanan terhadap toksin – toksin lingkungan. Misalnya asbestos dan komponen – komponen polusi udara. Kanker ini biasanya berbentuk tumor, dan tumor ini biasanya terbentuk bronkus masuk keparu, yang disebut hilus.yan kemudian meluas ke bronkus. Tumor ini timbul relative lambat dan memeliki prognosis bertahan yang paling baik yaitu 5 tahun.
2) Karsinoma sel kecil
Tumor ini juga disebut sebagai karsinoma oat ceel dan biasanya timbul dibagian tengah paru. Karsinoma sel kecil barsifat anaplstik atau embrionik. Sehingga memperlihat insidens metastatis yang tinggi. Tumor ini merupakan jenis yang sering dijumpai pada perokok, dan memeliki prognosis yang buruk.
3) Adenokarsinoma
Adenokarsinoma adalah jenis kanker paru yang berasal dari kelenjar – kelenjar paru. Tumor ini biasanya timbul di bagian paru ternasuk bronchialus terminal dan alveolus.


4) Kanker sel besar tidak berdeferensiasi
Kanker sel besar tidak berdeferensiasi ini dapat tumbuh dibagian tengah atau perifer paru. Kanker atau tumor ini berkaitan erat dengan merokok dan dapat menyebabkan nyeri dada.
Faktor resiko yang paling utama untuk penyakit kanker paru adalah pengunaan tembakau, polusi udara dan pejanan kebahan kimia serta debu ternasuk asbestos.
b. Kanker esophagus
Kanker esophagus sangat berkaitan sekali dengan pengunanan alcohol dan tembakau, dan cedera kaustik yang juga dapat menyebabkan kanker esophagus, serta zat akrolein yang terkandung dalam minyak jelantah.
Gejala klinis dari kanker ini adalah :
Ø Disfagai (kesulitan menelan)
Ø Anoreksia
c. Kanker lambung
Tampaknya peningkatan resiko penyakit ini berkaitan dengan daging hewan yang diawetkan atau diasapi.
Gejala klinisnya adalah :
Ø Rasa tidak enak diperut
Ø Indigesti
Ø Penurunan berat badan
Ø Anoreksia
Ø Mungkin dapat diraba ada massa diabdomen atau perut.






d. Kanker kolorektum
Kanker kolorektum adalah karsinoma yang biasanya berasal dari kelenjar sekretorik lapisan mukosa. Faktor resiko dari kanker kolorektum adalah makan yang mencakup diet tinggi lemak, dan rendah serat. Makanan ini akan menahan toksin yang terdapat dalam tinja dan lama kelamaan menjadi kanker.
Gejala klinis :
Ø Perubahan kebiasaan BAB, yang menimbulakan diare atau konstipasi
Ø Darah yang nyata atau samar – samar dalam tinja
e. Kanker pankreas
Kanker ini adalah kanker yang sering dijumpai di amerika serikat. Penyebab penyakit kanker pankreas tidak diketahui tetapi kanker tersebut berasal dari sel eksokrin a tau endokrin.
Kanker sel eksokrin berada di duktus – duktus pankreas tikus kecil.dan kanker ini biasa menyebabkan penyumbatan dulkus.
Gejala klinis
Gejala klinis dari penderita kanker prankreas ini adalah :
Ø Kanker pancreas mungkin asimtomatik atau dapat menyebabkan keluhan yang samar – samara seperti nyeri
Ø Penyakit stadium lanjut dapat menyebabkan ikterus nyeri dan penurunan berat badan yang mencolok.
f. Kanker hati
Kanker hati primer biasanya dijumpai pada individu dengan riwayat infeksi hepatitis B atau C atau penyakit hati yang kronik misalnya sirosis. Mereka yang diketahui beresiko tinggi mengidap kanker hati orang – orang yag terpajan karsinogenik yang berdosis tinggi, termasuk alfa toksin yang ditemukan pada kacang atau jagung berjamur.

Kanker hati sekunder timbul akibat metastasis kanker dari begian tubuh lain misalnya usus dan pancreas yang mengalir darahnya ke hati melalui vena porta. Kanker hati primer dan sekunder sering bermetastasis keluara hati teruteama kejantung dan paru.
Gejala kilinis
Gejala klinis dari kanker hati adalah :
Ø Nyeri tumpul pada abdomen
Ø Perasaan penuh pada abdomen
Ø Mual dan muntah
Ø Ikterus
Ø Anoreksia
Ø Apabila tumor menyumbat saluran empedu maka dapat terjadi hipertensi porta dan asitas
Ø Hepatomegali
g. Kanker kulit
Kanker kulit lebih sering timbul pada orang yang berkulit tereang dibandingkan yang berkulit gelap.kanker kulit dibagi atas tiga yaitu sebagai berikut :
1) Karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal adalah kanker superficial sel – sel epitel imatur
2) Karsinoma sel skuamosa
Okarsinoma sel skuamosa adalah kanker sel epidermis yang terdapat menyebar secar horinsontal pada kulit atau secara vertical kedalam dermis
3) Melanoma maligma
Melanoma maligma adalah suatu tumor agresif sel – sel penghasil melanin didasar epidermis.

h. Kanker saluran reproduksi pria
kanker ini terjadi pada saluran reproduksi pria mencakup testis, penis atau prostate.
Gejala klinis
Gejala klinisnya antara lain :
Ø Kanker penis ditandai ddengan lesi ulseratif dibatang penis yang mungkin nyeri dan mungkin saja tidak
Ø Kanker testis ditandai dengan pembentukan suatu masa di testis yang mungkin meninbulkan nyeri seiring dengan pertumbuhannya.
Ø Kanker prostate mungkin asimtomatik atau berkaitan dengan peningkatan frekuensi dan berkeinginan berkemih serta penurunan tekanan aliran urin.

i. Kanker saluran reproduksi wanita
Kanker saluran reproduksi wanita dapat timbul divagina, uterus atau ovarium, dan kanker ini biasanya disebabkan oleh karsinogenik yang ada dalam makanan dan asap rokok.
j. Kanker payudara
Kanker payudara biasanya ditemukan sewaktu masih local (in situ) atau yang lebih sering telah menyebar (maligma).
Gejala klinis
Gejala klinis dari penyakit kanker payudara yaitu :
Ø Benjolan atau masa yang tidak nyeri di payudara
Ø Retraksi puting payudara, pengeluaran rebas dari putting atau kerutan pada payudara
Ø Pembasaran kelenjar getah bening




C. perubahan minyak goreng menjadi minyak jelantah
Minyak goreng adalah salah satu wahana bagi berbagai vitamin yang larut dalam minyak seperti vitamin A, D, E, dan K. Fungsi minyak goring adalah membantu penyerapan dan mobilisasi berbagai vitamin dalam tubuh. Sedangkan peranannya yaitu meningkatkan citra rasa dan kelesatan makanan.
Minyak goreng dan peranannya tersebut dapat mengalami perubahjan kualitas menjadi rendah dilihat dari berbagai aspek. Perubahan kualitas tersebut merupakan akibat dari penggunaan secara berulang – ulang (lebih dari dua kali). Minyak goring yang telah berubah kualitasnya itu disebut minyak jelantah.
Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuknya akrolein yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Dilihat dari sturktur senyawa pembentuknya minyak goring yang mengandung rantai karbon yang panjang, relatif tinggi titik asapnya. Hal ini mengandung arti minyak baru mengeluarkan asap (rusak) bila suhu pemanasan minyak sudah mencapai pada suhu pemanasan lebih dari 200 oC karena itu minyak yang mengeluarkan asap dibawah 200 oC dianggap sudah rusak.
Menurut (Setiarti,2001) semakin banyak ikatan rangkap pada rantai karbon, semakin tinggi titik asap minyak goreng. Hal ini berarti semakin banyak asam lemak semakin buruk minyak goreng dan sebaliknya.
Timbulnya titik asap tersebut juga tergantung pada kadar gliserol bebas yang terdapat dalam minyak. Makin tinggi kadar gliserol, makin rendah titik asapnya dan semakin rendah gliserolnya semakin tinggi titik asapnya. Kerusakan minyak goreng selama proses menggoreng akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi dari bahan makanan tersebut. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerasi akan menghasilkan makanan dengan rupa yang kurang menarik da cita rasa yang kurang enak, serta kerusakan sebagian fitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalam minyak.

Kerusakan minyak karena pemanasan pada suhu tinngi disebabkan oleh proses oksidasi dan polimerasi .oksidasi minyak akan menghasilkan senyawa aldehide , keton , hidrokarbon, alcohol serta senyawa aromatis yang menpunyai bau tegik dan rasa getir.
Kerusakan minyak karena proses oksidasi terdiri dari 6 tahap yaitu :
1. pada permulaan terbentuk volatile discompation produk (VDP) yang dihasilkan dari pemecahan rental karbon asam lemak.
2. proses oksidasi disusuk dengan proses hidrolisa trigeliserida karena adanya air. Hal ini terbukti dari kenaikan jumlah asam lemak dari minyak.
3. oksidasi asam lemak berantai panjang
4. degradasi ester oleh panas dengan reaksi sebagai berikut :
5. oksidasi asam lemak yang terikat pada posisi dalam trigeserida
6. oksidasi keton dan aldehide menjadi asam karboksilat
Dari teori diatas, minyak goreng dapat berubah menjadi minyak jelantah apabila gidunakan berulang kali (lebih dari dua kali) karena dalam minyak jelantah terkandung akrolein yang dapat menyebabkan gatal pada tenggorokan dan zat karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker.

BAB III
METODE PENULISAN

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan selama 2 bulan yang dimulai dari tanggal 20 oktober sampai dengan tanngal 20 desember 2008, penulis menggunakan langkah – langkah sebagai berikut :

A. pendekatan penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif

B. sumber penulisan
Adapun sumber – sumber penulisan yang dipakai penulis dalam menulis karya tulis ini adalah :
1. Studi pustaka
2. Kuesioner
3. Wawancara


C. sasaran penulisan
untuk sasaran penulisan karya tulis ini ada dua sasaran yaitu:
1. Sasaran umum
Penulisan ini secara umu ditujukan untuk semua masyarakat pada umumnya baik orang tua, ataupun remaja yang belum mengetahui tentang minyak jelantah serta bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan kita, bila kita mengkomsumsi makanan yang digoreng memakai minyak jelantah secara terus menerus.

2. Sasaran khusus
Sasaran khusus untuk penulisan ini ditujukan kepada para ibu rumah tangga dan para penjual gorengan yang selalu menggunakan minyak jelantah dalam penggorengan.

D. tahapan penulisan
Dalam penulisan ini adapun tahapan – tahapan yang dipakai penulis untuk menulis karya tulis ini antara lain :
Ø pencarian dan pengumpulan buku referensi dilakukan selama 12 hari
Ø penulisan untuk studi pustaka dilakukan selama 12 hari
Ø teknik pengumpulan data secara kuesioner salama 6 hari
Ø tahap wawancara dilakukan selama 6 hari
Ø penganalisian data penulisan dan pengetikan dilakukan selama 21 hari.


BAB IV
PEMBAHASAN

Minyak jelantah adalah minyak yang telah dipakai berulang kali (lebih dari 2 kali). Terjadinya perubahan minyak dari minyak goreng hingga menjadi minyak jelantah itu terjadi pada saat pengorengan yang dilakukan setiap penjual gorengan dan terkadang dapat ditemui di ibu – ibu rumah tangga. Hal ini dapat terjadi karena para penjual dan ibu – ibu rumah tangga belum mengetahui ataupun sudah mengetahui tetapi sengaja tidak menghiraukan apa yang sudah mereka ketehui tentang bahaya minyak jelantah tersebut.
Banyak sekali dampak yang akan timbul dari masalah minyak jelantah jika tidak dapat diatasi secara cepat, karena minyak jelantah dapat menyebabkan pembentukan sel kanker dan peradangan di organ tubuh khususnya di saluran pencernaan dan perkemihan. Hal ini disebebkan karena didalam minyak jelantah mengandung zat akrolein dan karsinogenik yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker tersebut.
Hal ini tidak boleh dibiarkan karena dapat merusak masa depan para penerus bangsa khususnya. Disini penulis menganggap bahwa hal ini sangat membahayakan masa depan Negara karena banyak sekali anak remaja dan anak kecil yang mengkomsumsi gorengan yang hasil penggorengan memakai minyak jelantah.
Dari sinilah penulis menganalisa dan menemukan suatu ide kreatif yang diangap bisa mengatasi permasalahan diatas, karena menurut penulis ide ini sangat bagus untuk di coba karena dalam menghadapi kenaikan harga minyak goreng yang semakin tinggi, dan bisa menbantu para ibu rumah tangga dan penjual untuk dapat memakai kembali minyak jelantah tampa ada efek samping.

Ide ini adalah pendauran ulang minyak jelantah mengunakan karbon aktif (arang kayu) untuk mengembalikan kualitas minyak jelantah dengan baik atau (“Pemamfaat Pemurnian Minyak Jelantah Sebagai Pencegahan Awal Penyakit Kanker”) Karena didalam karbon aktif mengandung daya fitrasi yang yang sangat tinggi untuk pengerapan sehingga dapat menyerap zat – zat yang berbahaya yang trerkandung didalam minyak jelantah tersebut.
Didalam pengerapan atau pendauran ulanng minyak jelantah tersebut kita bisa melakukannya dalam seminggu sekali ataupun seminggu 2 kali karena cara kerjanya pun sederhana dan dapat dilakukan siapapun dan dengan biaya yang tidak mahal.
Cara kerja dari pendauran ulang minyak jelantah tersebut adalah karbon aktif di haluskan sampai benar benar halus dan dimasukan kedalam minyak jelantah dan direndam selama 24 jam, setelah direndam maka disaring dan setelah disaring maka minyak jelantah siap untuk dipakai.
BAB V
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Minyak goreng yang telah dipakai berulang kali sehingga sudah menjadi minyak jelantah sangat berbahaya dan perlu diatasi dengan cara pendauran ulang minyak jelantah dengan menggunakan karbon aktif (arang kayu). Karena dalam karbon aktif menpunyai daya filtrasi yang kuat sehingga dapat mengerap zat – zat yang berbahaya yang ada didalam minyak jelantah.

B. SARAN
Sebaiknya untuk penjual gorengan dan masyarakat umum kalau sudah memakai minyak goreng lebih 2 kali dalam penggorengan maka sebaiknya dilakukan perendaman dengan menggunakan karbon aktif supaya bisa mengurangi zat – zat yang berbahaya didalam minyak jelantah.

Tidak ada komentar: